Rabu, 03 November 2010

My Deary - 03 November 2010

Mo nulis deary tapi gak tau memulainya dari mana... jadi aku tulis aja apa yang ada dalam pikiranku, apa yang kulihat, apa yang kudengar, apa yang kurasa, apa yang kutahu, apa yang kualami, tentang harapan, tentang mimpi – mimpi, tentang cita – cita, tentang keinginan, tentang ambisi, suka dan duka, dari tidur, bangun tidur dan kemudian tidur lagi “seperti lagu mbah surip” hehehe…
Juga mimpi diwaktu tidur, keadaan saat tidur ( kalau ingat ya ), pokoknya semualah akan ditulis di sini, kecuali mati lampu selama satu bulan.
                   Jam 17.30 :
Bgaru siap makan, setelah dari tadi siang tidur seharian karena semalam begadang mencari uang untuk bayar angsuran bank yang masih sekitar empat puluhan juta lagi, selain itu masih menunggak sekitar empat bulan. Satu bulan angsuran Rp.2.718.000… gila coy!! Padahal bukan aku yang memakai uang itu semuanya, tapi yang membayar angsuran aku juga walaupun ada sedikit dibantu (membantu Cuma sedikit, padahal ikut menikmati, tapi gayanya macam orang yang membayar setahun) pakai marah – marah lagi denganku. Seolah – olah aku yang menghabiskan uang itu, seolah – olah aku yang bangkrut dalam bisnis, seolah – olah aku orang yang hoby nya foya – foya… padahal aku sudah bekerja keras siang dan malam selama ini tanpa menghiraukan apapun.. sampai – sampai celana sempak pun tak kubeli, padahal penghasilanku sudah lumayan, tapi kubayarkan semuanya demi membayar hutang. Belum lagi angsuran kereta yang mesti ku cicil setiap bulan juga sebanyak Rp.335.000…. aku bekerja seolah – olah tanpa bayaran walaupun ini memang usahaku, tragis memang… tapi yah sudah lah, ape nak dikate, sudah nasib nak oy dikandung badan.
                   Tadi sore kreditur dari bank danamon datang lagi, tukang kutip uang dari kantor Xl yang bernama si jay pun juga datang, uang pun belum cukup untuk membayar para peminta sedekah itu. Lain lagi nanti malam yang ngaku – ngaku penyanyi band papan atas indonesia “Raja”, ditambah embel – embel deposit dibelakang namanya. “Raja Deposit”, mungkin gelar bangsawan pemberian buyut nya kali yaa.. huhh.. hahh.. menyebalkan mereka semua, semoga cepat dipanggil malaikat pencabut nyawa. Untung nya aku tidur seharian, jadi tidak berjumpa dengan wajah – wajah pemelas tadi. Kalau ketemu, uang nya belum cukup, nah loh... gimana kan??? Setiap mereka datang perutku rasanya mulas, mau lari tapi tidak tau mau kemana, lagian ini kan tanjungbalai.. teman – temanku semua ada dimedan. Sudah pun azan maghrib tiba… saatnya menyusun pasukan untuk berperang melawan kerajaan lain, hihihi… yang hari – harinya selalu bersamaku pasti tau aku mau ngapai… (‘_’ ”)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar